You need to enable javaScript to run this app.

Mendayung Asa di Minggu Pagi

  • Minggu, 07 September 2025
  • Kanghaki
  • 0 komentar
Mendayung Asa di Minggu Pagi

Alarm di ponselku berbunyi tepat pukul 04.15 AM, tetapi mataku sudah terbuka lebih dulu. Hari ini Minggu, 7 September 2025. Jadwal yang sudah aku tunggu-tunggu: gowes ahad pagi. Setelah semua perlengkapan siap, pukul 06.00 aku langsung mengayuh sepeda dari rumah. Udara pagi masih segar, menyapa kulitku dengan sentuhan sejuk yang memompa semangat.

Roda sepeda berputar mengikuti jalanan yang familier, menuju ke barat. Di sebelah kanan disuguhi pemandangan pinggir rel kereta api menjadi teman setia di awal perjalanan sedangkan di kiri jalan hamparan sawah. Suara decitan roda dan laju kereta dari kejauhan menciptakan harmoni tersendiri. Tak terasa, aku sudah sampai di pertigaan Pasar Cikli. Tanpa ragu, aku belok kanan lalu menyeberangi perlintasan kereta api, dan memasuki jalan menuju arah Selo.

Melewati jalanan di Selo, Pasar Kokap, hingga Pasar Klepu, pandanganku dimanjakan oleh indahnya perbukitan yang perlahan-lahan mulai tersinari matahari. Kaki terus mengayuh, seolah tak kenal lelah, karena setiap putaran membawa kenikmatan tersendiri. Akhirnya, di kejauhan, Waduk Sermo sudah terlihat.

Bagian terbaik dari perjalanan ini adalah saat mengelilingi waduk. Pemandangan air yang tenang berpadu dengan hijaunya bukit-bukit di sekelilingnya benar-benar menenangkan pikiran. Aku berhenti sejenak, mengambil napas dalam-dalam, menikmati setiap momen, dan mengabadikan pemandangan indah ini di ponselku.

Setelah puas, aku melanjutkan perjalanan pulang melalui jalan baru melewati Wisma Sermo yang menanjak. Di perempatan Gemulung, aku belok kiri, lalu di perempatan Pengasih aku belok kanan. Jalur yang sudah sangat aku hafal ini membawaku melewati perempatan UNY dan Alwa, hingga akhirnya tiba kembali di rumah.

Jam menunjukkan pukul 09.30 saat aku mengunci sepeda. Gowes pagi ini bukan sekadar aktivitas fisik. Ini adalah caraku menikmati hidup, menenangkan jiwa, dan mengisi ulang energi sebelum kembali menghadapi rutinitas. Sebuah petualangan kecil yang selalu berhasil membuatku merasa utuh.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Artikel Terkait

Kang Haki

- Ketua -

Jika kamu tak tahan letihnya dan penatnya belajar, maka sungguh kamu akan menanggung perihnya kebodohan (nasehat imam syafi'i). Kulon Progo, 22…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Skill apa yang kalian pengin kuasai selama PKL?

Hasil